Perjalanan Bangsa Indonesia telah melewati tahap-tahap yang begitu panjang. Penjajahan, penindasan, kesengsaraan rakyat, dan gugurnya Para Pahlawan ketika mempertahankan tanah air menjadi hal yang identik dengan puncak yang diraih oleh Bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga hari ini, masih tersimpan dengan rapi di benak Kita akan tebalnya buku sejarah di bangku SMA, yang menjadi bukti akan besarnya perjuangan yang telah terjadi di masa lalu. Kekalahan dan kemenangan silih berganti mewarnai semangat perjuangan Para Pahlawan dikala itu. Dokumentasi, manuskrip, bukti fisik, hingga cerita-cerita yang masih Kita dengar dari Para Veteran seakan mengingatkan dengan tegas bahwa perjuangan memang benar adanya. Ada darah dan keringat yang jatuh demi mengibarkan Sang Merah Putih dengan gagahnya di atas tiang-tiang di depan rumah Kita. Ada nyawa yang melayang dengan tidak sia-sia demi bangsa yang besar ini.
Mencoba membawa angan Kita pada apa yang telah terjadi pada saat itu. Perjuangan yang dilakukan demi mempertahankan kemerdekaan tidak hanya dilakukan oleh para tentara, atau kelompok tertentu, tapi seluruh rakyat Indonesia telah menjadi bagian dari sejarah menegangkan ini. Perjuangan di sini tidak hanya tentang pertumpahan darah dan pertempuran bersenjata, tapi juga mengorbankan harta, benda, semangat, hingga waktu yang begitu berharga. Sebagian rakyat berdiri di garis depan, mengangkat senjata dan melawan dengan gigihnya di atas medan perang, sementara sebagian yang lain berada di garis belakang. Memastikan ketersediaan logistik, menanggulangi luka dan kerusakan akibat pertempuran, melakukan pembinaan pada masyarakat untuk bersatu mengusir penjajah, hingga kegiatan diplomasi yang mempengaruhi kuat-lemahnya perlawanan yang berlangsung. Namun periode ini tidak berlangsung secara terus-menerus. Perjalanan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan semangat bela negara diwarnai periode-periode yang beragam, yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Berikut pembagian beberapa periode tersebut :
1. Periode Pergerakan Nasional
Pada masa ini, perjuangan bela negara tercermin melalui keberadaan organisasi-organisasi pergerakan nasional yang muncul sebagai akibat dari kehendak Bangsa Indonesia untuk memulai gerakan kemerdekaan. Munculnya beberapa organisasi di beberapa bidang ini menguatkan keyakinan rakyat Indonesia untuk memulai pergerakan dalam memulai kemerdekaan Indonesia. Gagasan-gagasan kemerdekaan telah lahir lewat adanya pemerhati pendidikan, organisasi perdagangan, organisasi ideologi negara, hingga salah satu momen penting yang menjadi simbol pergerakan para pemuda dalam melakukan upaya persatuan bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yakni pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
2. Periode 1945-1949
Periode pasca kemerdekaan Indonesia masih diwarnai dengan situasi yang tidak stabil. Mulai dari agresi yang dilakukan oleh Belanda, hingga beberapa perlawanan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia sebagai sikap dari tindakan penjajah yang belum sepenuhnya pergi dari Indonesia. Pada masa ini, bela negara tertuang melalui terbentuknya PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) di Bukittinggi, Sumatera Barat, sebagai respon tindakan dari diambil alihnya Ibu Kota Republik Indonesia di Yogyakarta oleh Belanda.
3. Periode 1950-1965
Terjadi banyak pemberontakan di berbagai daerah di Indonesia, seperti pemberontakan APRA di Bandung, Andi Aziz di Makassar, DI/TII, RMS, dsb. Berbagai peristiwa ini memunculkan upaya untuk menghadapi dan memberantas pemberontakan yang terjadi. Bela negara diidentikkan dengan upaya pertahanan keamanan, baik itu bersenjata maupun tidak.
4. Periode 1966-1998
Adanya konsep pertahanan nasional dalam rangka menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) yang terjadi pada masa itu. Kegiatan bela negara tercermin melalui tindakan seluruh warga negara yang dilakukan melalui berbagai macam aspek kehidupan secara nasional.
5. Periode 1998-sekarang
Pada era reformasi ini, bela negara merupakan salah satu upaya untuk mengatasi berbagai krisis yang tengah berlangsung di Indonesia, maupun permasalahan yang tengah dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Keikut sertaan warga dalam proses bela negara dilakukan melalui kemampuan/profesi masing-masing individu.
Meskipun Bangsa Indonesia telah memperoleh kemerdekaannya sejak 75 tahun yang lalu, bukan berarti perjuangan rakyat Indonesia berhenti sampai di situ saja. Berbagai masalah dan pergolakan masih terus terjadi demi terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sesuai dengan cita-cita bangsa. Sebagai generasi penerus perjuangan Para Pahlawan, Kita harus mampu menerapkan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dalam ucapan, namun juga tindakan nyata, sehingga Kita dapat mengatasi berbagai masalah yang timbul di negeri ini.
Sumber :
<https://militer.id/peringatan-hari-bela-negara-dalam-pusaran-sejarah-indonesia/>
Nama : Aulia Jihan Ramadhana Habibah (19071010002)
Tugas Pendidikan Bela Negara/UPN 'Veteran' Jawa Timur