Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh
Kali
ini saya datang dengan profil sekolah menengah pertama tercinta, Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Surabaya. Sebelumnya saya tidak bermaksud menilai sesuatu
dari pandangan masyarakat secara keseluruhan. Karena orang yang berbeda tentu
mempunyai persepsi yang berbeda pula. Jadi, maaf apabila ada yang kesalahan
yang tidak maupun yang saya sengaja.
Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Surabaya. Yang banyak dikenal dengan singkatan MTs 2. Sekolah
ini dibangun pada 27 Mei 1980 di Jalan Citra Raya No. 27 Surabaya. Menjadi sekolah
Islam yang pada awal dibangun masih sedikit peminat (siswa) untuk bersekolah
disini. Mungkin karena masyarakat pada era itu masih sangat minim
pengetahuannya akan pentingnya agama untuk anaknya. Namun seiring berkembangnya
zaman dan pengetahuan, kini masyarakat banyak yang menyadari betapa pentingnya
menanamkan ilmu agama untuk anaknya sebagai bekal di akhirat.
Untuk
menjadi seorang siswa/siswi MTs tidak menggunakan NEM hasil Ujian Nasional
sebagai patokannya. Namun memerlukan tes yang meliputi tes mata pelajaran umum
seperti bahasa Indonesia, matematika, IPA, bahasa inggris. Juga pelajaran agama
yang terbagi menjadi beberapa mata pelajaran termasuk bahasa Arab. Selain tes
tulis, juga ada tes membaca kitab suci Al-Quran. Disamping melalui tes jalur
umum, juga ada jalur prestasi yang (biasanya) diadakan sebelum tes jalur umum. Prestasi
disini meliputi akademik dan non-akademik.
Persaingan
untuk menjadi siswa/siswi di MTs ini cukup berat. Ketika saya menjadi siswa
disini, siswa yang diterima hanya sekitar 1 dibanding 3. Jadi, suatu kebanggaan
apabila siswa yang benar-benar berniat untuk mempelajari ilmu agama lebih
spesifik bisa diterima di madrasah ini.
Membahas
tentang mata pelajaran yang diajarkan. Sebelum saya menjadi siswa di madrasah
ini saya sempat berpikir bahwa menjadi seorang siswa madrasah hanya akan
bertemu dengan pelajaran agama yang membosankan setiap harinya, mulai dari pagi
hingga sore. Namun pemikiran itu hilang ketika saya mengetahui bahwa mapel yang
diajarkan sama seperti sekolah menengah pertama lainnya. Pelajaran umum, muatan
lokal, dan tambahan 4 pelajaran agama plus bahasa Arab.
4
mata pelajaran agama tersebut meliputi Fiqih, Aqidah Akhlak, Qur’an Hadist, dan
Sejarah Kebudayaan Islam. Kalau dari sudut pandang saya, saya paling suka
dengan pelajaran Fiqih. Karena yang dipelajari adalah apa yang kita lakukan
sehari-hari. Seperti sholat sunnah tahajjud, istikharah, dhuha, dan masih
banyak lagi. Namun pelajaran lainnya juga seru, apalagi jika sudah berbicara
mengenai sejarah Islam dari zaman Rasulullah SAW. Hingga Khulafaur Rasyidin.
Menjadi
siswa/siswi madrasah yang banyak menerima pelajaran yang berkaitan dengan Islam
bukan berarti kita dibatasi untuk berprestasi. Berbagai kegiatan di luar KBM
juga banyak, seperti ekstrakulikuler dan kajian Islam.
Ekstrakulikuler
di madrasah sangat beragam. Masing-masing pun sering mengukir prestasi dan
mengharumkan nama madrasah. Seperti badminton, futsal, basket, voli, BTQ, band,
tari, paskibra, paduan suara, jurnalis, pramuka, dsb. Kegiatan lain seperti
LDKS, diklat jurnalis, sholat dhuha, senam pagi, istighosah, dan masih banyak
lagi.
Lingkungan
sekolah yang nyaman dan asri membuat siswa nyaman dalam proses pembelajaran. Pohon-pohon
besar mampu menghalangi panas matahari yang terik sehingga sangat sejuk untuk
melepas penat setelah pelajaran berlangsung.
Peraturan
yang ketat tidak membuat para guru menjadi monster galak yang harus ditakuti. Mereka
tetap menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pengajar yang siap membagi
ilmunya untuk para siswa. Setiap siswa tentu memiliki kesan dan persepsi
sendiri terhadap setiap guru. Yang jelas, jika kita mampu bersikap baik kepada
siapapun, dan dimanapun. Maka orang lain akan bersikap baik pula kepada kita.
Menjadi
seorang siswa yang baik dan berprestasi tidak sepenuhnya tergantung dimana
tempat kita menuntut ilmu. Tapi adanya niat, usaha, dan doa inshaallah
memudahkan kita meraih apa yang kita inginkan. Jika kamu menang atas suatu
usaha dan pertandingan, jangan mengangkat tinggi dagumu dan angkuh. Masih banyak
orang di atasmu yang lebih hebat darimu. Tetap berkarya dengan minat dan bakatmu,
yakinlah jika kau punya niat, niscaya Tuhan memberikan jalan.
Sekian
dari saya, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
19/11/2015